Skip to main content

PASAR MALING WONOKROMO

Assalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh.
Apa kabar sobat cerpen hari ini? Masih semangat kan..
Untuk kalian yang bertempat  tinggal di area Surabaya pasti tau donk tempat ini, pasar maling wonokromo.
PASAR MALING WONOKROMO


Seperti layaknya kota-kota yang ada di Indonesia pasti ada tempat seperti ini, misalnya kalau di Jakarta ada tempat pasar maling di kawasan Jatinegara. Eits jangan berpikiran negative dlu yah sob, disini pasar maling bukan karena yang jualan maling semua yah tapi karena pasar ini buka dimalam hari terus barang yang dujual kebanyakan barang-barang second.
PASAR MALING WONOKROMO


Ada banyak yang diperdagangkan disini mulai dari kipas angin, televisi, sepatu, handphone, baju, aksesoris motor, aksesoris handphone dan masih banyak lagi.

PASAR MALING WONOKROMO

lSedikit Tips nih buat sobat cerpen kalau mau belanja barang di pasar seperti ini, kalian harus mengerti tentang barang yang mau dibeli dan harus pintar menawar yah sob, biar g ketipu. Kalau beruntung bisa dapat harga murah dengan kualitas bagus.
PASAR MALING WONOKROMO


Jam bukanya setiap hari sob, mulai jam 5 sore sampe jam 4 pagi. Untuk kalian sobat cerpen yang mau maen kesini kalian bisa datang langsung ke stasiun wonokromo, pasarnya pas disebelah kanan stasiun.
PASAR MALING WONOKROMO


Sekian dulu yah. Wassalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh

Comments

Popular posts from this blog

Nikah itu bukan melulu soal cinta bag.02

  Bagi yang belum membaca Nikah itu bukan melulusoal cinta bag.01 silahkan dibaca disini   Setelah istriku pergi membawa uang itu, akupun menjalani hidup layaknya orang pada umumnya, yang membedakan bahwa saat ini aku tidak bisa bekerja terlalu capek dan harus banyak istirahat untuk menjaga ginjalku agar tetap stabil.   Waktu terus berjalan, hari demi hari telah berlalu, bulanpun demikian, aku masih tinggal ditempat yang sama, Berita tentang mantan istriku sudah tidak terdengar lagi, terakhir kali aku mendengar bahwa ia dengan sahabatku telah menikah secara siri. akupun juga sudah tidak peduli lagi dan aku mulai menata hidup baru, meskipun sudah 2 tahun berlalu, aku masih belum menikah lagi.   Sekarang aku sudah tidak bekerja sebagai supir, karena kondisiku sudah tidak memungkinkan untuk bekerja berat, kegiatanku sehari-hari hanya berjualan minyak wangi dan pakaian muslim, Alhamdulillah meskipun untungnya tidak seberapa besar tapi cukup untuk memenuh...

Meraih Cita-cita, Butuh Duit..

Tinggi badannya kurang lebih seratus delapan puluh sentimeter, badannya tegap, suaranya serak tapi lantang, kulitnya langsat, kepala kotak rambut beruban, mata lebar seperti mata orang arab akan tetapi hidung pesek layaknya orang indonesia pada umumnya. jalannya pincang, konon ceritanya beliau dimasa muda adalah pemain sepak bola dan menggunakan doping agar gagah perkasa, kini usianya sudah menua mungkin sekitar enam puluh dua. ia adalah bapak Sukamat Guru Sosiologi yang mengajar di Madrasah Aliyah Ma'arif Kencong. Setiap pelajaran akan dimulai beliau selalu berapi-api memberikan wejangan, akan tetapi perkataan beliau hampir semua sesuai fakta saat ini, salah satu ucapa belia paling aku ingat adalah ketika beliau berkata bahwa untuk mencapai cita-cita, mereka harus mempunyai harta kalau tidak ada harta jangan berharap punya cita-cita tinggi, misalkan saja untuk kuliah kedokteran biaya kuliah mahal bukan main. ketika para siswa mendengar pastilah dibuat tak percaya karena kebanyakan...

Nasehat Sebatang Pohon Yang Telah lapuk

 sebatang pohon yang telah lapuk dari kejahuan tampak sebatang pohon yang telah lapuk termakan oleh usia, entah berapa lama batang pohon itu berdiri tegap disana, jikalau dilihat dari fisiknya batang pohon itu sudah berumur puluhan tahun atau bahkan ratusan tahun, tiada pokok batang pohon disamping kanan dan kirinya, dia hanya sendiri menunggu kehancuran. saat kudekati batang pohon itu tiba-tiba berbicara, "dahulu kala aku adalah sebuah pohon yang kuat, akarku menghujam sampai kedasar bumi dan dahan-dahanku menjulang tinggi sampai menembus langit, setiap hari, tidak kurang dari seratus burung hinggap diranting dan pokok diriku, entah itu untuk mencari makan atau hanya sekedar meneduh" Kenapa sekarang kamu seperti ini "tanyaku" batang kayu yang sudah lapuk itu mulai mengeluarkan air mata dan tersedu-sedu sambil meneruskan kisahnya, "aku tak pernah menyangka bahwa aku akan berakhir seperti ini, aku hanyalah sebuah batang pohon meskipun diriku kuat tapi aku  teta...