Skip to main content

RUJAK KANGKUNG KHAS CIREBON, MANIS, ASAM, GURIH DAN PEDASNYA BIKIN NGILER

Kuliner khas Cirebon begitu terkenal di nusantara mulai nasi lengko, nasi jamblang sampai empal gentong, iyah siapa yang tidak suka dengan makanan tersebut, ternyata selain makanan di atas, ada kuliner yang gak kalah nikmat dengan makanan diatas, yaitu rujak kangkung khas cirebon, kalau kalian wisata ke kota cirebon, kalian bisa menyempatkan kuliner ini.
RUJAK KANGKUNG KHAS CIREBON, MANIS, ASAM, GURIH DAN PEDASNYA BIKIN NGILER

tapi jika kalian ingin membuatnya sendiri kalian juga bisa. Untuk membuatnya siapkan:

1.      Bahan – bahan
  • 1 ikat kangkung segar, potong sesuai selera dan cuci bersih
  • 2 siung bawang merah, dibakar agar lebih wangi aromanya
  • 1 bungkus tersi abc, di bakar juga
  • 10 biji cabe rawit (sesuai selera), rebus sampe matang
  • 1 sendok gula jawa
  • 3 biji asam jawa
  • Garam secukupnya
  • Penyedap rasa secukupnya
  • Air hangat setengah gelas untuk melarutkan asam jawa

2.      Cara masak
  • Panaskan air sampai mendidih,  masukkan kangkung jangan samapai layu lalu, angkat dan tiriskan
  • Ulek bawang merah, terasi, cabe, gula jawa, garam dan penyedap rasa, jangan terlalu lembut
  • Masukkan asam jawa kedalam air hangat, aduk aduk sampai rata
  • Tuangkan air hangat yang berisi asam jawa kedalam bumbu ulek, aduk sampai tercampur rata, usahakan jangan terlalu kental atau terlalu encer karena akan mempengaruhi rasa
  • Taruh kangkung yang sudah direbus ke dalam wadah piring, mankuk atau sejenisnya
  • Tuangkan sambal ulek kedalam kangkung.

Hidangkan dengan kerupuk, dan nikmati selagi masih hangat.
Rasa asam, manis, gurih dan pedass akan mennguncang lidah anda, awas ngeces gaes.


Selamat mencoba

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Nikah itu bukan melulu soal cinta bag.02

  Bagi yang belum membaca Nikah itu bukan melulusoal cinta bag.01 silahkan dibaca disini   Setelah istriku pergi membawa uang itu, akupun menjalani hidup layaknya orang pada umumnya, yang membedakan bahwa saat ini aku tidak bisa bekerja terlalu capek dan harus banyak istirahat untuk menjaga ginjalku agar tetap stabil.   Waktu terus berjalan, hari demi hari telah berlalu, bulanpun demikian, aku masih tinggal ditempat yang sama, Berita tentang mantan istriku sudah tidak terdengar lagi, terakhir kali aku mendengar bahwa ia dengan sahabatku telah menikah secara siri. akupun juga sudah tidak peduli lagi dan aku mulai menata hidup baru, meskipun sudah 2 tahun berlalu, aku masih belum menikah lagi.   Sekarang aku sudah tidak bekerja sebagai supir, karena kondisiku sudah tidak memungkinkan untuk bekerja berat, kegiatanku sehari-hari hanya berjualan minyak wangi dan pakaian muslim, Alhamdulillah meskipun untungnya tidak seberapa besar tapi cukup untuk memenuh...

Meraih Cita-cita, Butuh Duit..

Tinggi badannya kurang lebih seratus delapan puluh sentimeter, badannya tegap, suaranya serak tapi lantang, kulitnya langsat, kepala kotak rambut beruban, mata lebar seperti mata orang arab akan tetapi hidung pesek layaknya orang indonesia pada umumnya. jalannya pincang, konon ceritanya beliau dimasa muda adalah pemain sepak bola dan menggunakan doping agar gagah perkasa, kini usianya sudah menua mungkin sekitar enam puluh dua. ia adalah bapak Sukamat Guru Sosiologi yang mengajar di Madrasah Aliyah Ma'arif Kencong. Setiap pelajaran akan dimulai beliau selalu berapi-api memberikan wejangan, akan tetapi perkataan beliau hampir semua sesuai fakta saat ini, salah satu ucapa belia paling aku ingat adalah ketika beliau berkata bahwa untuk mencapai cita-cita, mereka harus mempunyai harta kalau tidak ada harta jangan berharap punya cita-cita tinggi, misalkan saja untuk kuliah kedokteran biaya kuliah mahal bukan main. ketika para siswa mendengar pastilah dibuat tak percaya karena kebanyakan...

Nasehat Sebatang Pohon Yang Telah lapuk

 sebatang pohon yang telah lapuk dari kejahuan tampak sebatang pohon yang telah lapuk termakan oleh usia, entah berapa lama batang pohon itu berdiri tegap disana, jikalau dilihat dari fisiknya batang pohon itu sudah berumur puluhan tahun atau bahkan ratusan tahun, tiada pokok batang pohon disamping kanan dan kirinya, dia hanya sendiri menunggu kehancuran. saat kudekati batang pohon itu tiba-tiba berbicara, "dahulu kala aku adalah sebuah pohon yang kuat, akarku menghujam sampai kedasar bumi dan dahan-dahanku menjulang tinggi sampai menembus langit, setiap hari, tidak kurang dari seratus burung hinggap diranting dan pokok diriku, entah itu untuk mencari makan atau hanya sekedar meneduh" Kenapa sekarang kamu seperti ini "tanyaku" batang kayu yang sudah lapuk itu mulai mengeluarkan air mata dan tersedu-sedu sambil meneruskan kisahnya, "aku tak pernah menyangka bahwa aku akan berakhir seperti ini, aku hanyalah sebuah batang pohon meskipun diriku kuat tapi aku  teta...