Skip to main content

SALDO NORMAL DALAM AKUNTANSI

 

SALDO NORMAL

Saldo normal dalam akuntansi

Dalam Akuntansi  terdapat saldo normal yang artinya kita harus bisa menempatkan bagaiamana sebuah trasaksi diperlakukan, apakah ditaruh debit ataupun di kredit, pasti dari kalian masih kebingungan bagaimana cara menempatkanya berikut adalah saldo normal yang benar.

Jenis akun

Penambahan  

Pengurangan  

saldo normal     

 

 

 

 

Aktiva/ Asset

Debit

Kredit

Debit

Kewajiban/ Hutang

Kredit

Debit

Kredit

Modal

Kredit

Debit

Kredit

Prive

Debit

Kredit

Debit

Pendapatan

Kredit

Debit

Kredit

Beban

Debit

Kredit

Debit

 

Perlu diperhatikan bahwa semua transaksi hanya dicatat sehubungan dengan pengaruh debit kreditnya terhadap akun tertentu, jadi jika suatu aktiva katakanlah bank atau kas bertambah maka akun bersangkutan di debit sebaliknya bila berkurang maka akunya di kredit. Untuk itu setiap transaksi harus diteliti terlebih dahulu sebelum dicatat.

Untuk meniliti setiap transaksi adalah sebagai berikut

1.Tentukan pengaruh transaksi terhadap penambahan/pengurangan aktiva, kewajiban, modal dan pendapatan usaha.

2.       Tentukan akun yang dipengaruhi oleh akun tersebut.

3.       Tentukan apakah sebagai akibat adanya transaksi tadi akun tersebut di debit atau di kredit.

4.       Dalam setiap transaksi jumlah debit dan kredit harus sama.

5.       Jumlah debit dan kredit dic catat dalam akun yang bersangkutan.

Comments

Popular posts from this blog

Nikah itu bukan melulu soal cinta bag.02

  Bagi yang belum membaca Nikah itu bukan melulusoal cinta bag.01 silahkan dibaca disini   Setelah istriku pergi membawa uang itu, akupun menjalani hidup layaknya orang pada umumnya, yang membedakan bahwa saat ini aku tidak bisa bekerja terlalu capek dan harus banyak istirahat untuk menjaga ginjalku agar tetap stabil.   Waktu terus berjalan, hari demi hari telah berlalu, bulanpun demikian, aku masih tinggal ditempat yang sama, Berita tentang mantan istriku sudah tidak terdengar lagi, terakhir kali aku mendengar bahwa ia dengan sahabatku telah menikah secara siri. akupun juga sudah tidak peduli lagi dan aku mulai menata hidup baru, meskipun sudah 2 tahun berlalu, aku masih belum menikah lagi.   Sekarang aku sudah tidak bekerja sebagai supir, karena kondisiku sudah tidak memungkinkan untuk bekerja berat, kegiatanku sehari-hari hanya berjualan minyak wangi dan pakaian muslim, Alhamdulillah meskipun untungnya tidak seberapa besar tapi cukup untuk memenuh...

Meraih Cita-cita, Butuh Duit..

Tinggi badannya kurang lebih seratus delapan puluh sentimeter, badannya tegap, suaranya serak tapi lantang, kulitnya langsat, kepala kotak rambut beruban, mata lebar seperti mata orang arab akan tetapi hidung pesek layaknya orang indonesia pada umumnya. jalannya pincang, konon ceritanya beliau dimasa muda adalah pemain sepak bola dan menggunakan doping agar gagah perkasa, kini usianya sudah menua mungkin sekitar enam puluh dua. ia adalah bapak Sukamat Guru Sosiologi yang mengajar di Madrasah Aliyah Ma'arif Kencong. Setiap pelajaran akan dimulai beliau selalu berapi-api memberikan wejangan, akan tetapi perkataan beliau hampir semua sesuai fakta saat ini, salah satu ucapa belia paling aku ingat adalah ketika beliau berkata bahwa untuk mencapai cita-cita, mereka harus mempunyai harta kalau tidak ada harta jangan berharap punya cita-cita tinggi, misalkan saja untuk kuliah kedokteran biaya kuliah mahal bukan main. ketika para siswa mendengar pastilah dibuat tak percaya karena kebanyakan...

Nasehat Sebatang Pohon Yang Telah lapuk

 sebatang pohon yang telah lapuk dari kejahuan tampak sebatang pohon yang telah lapuk termakan oleh usia, entah berapa lama batang pohon itu berdiri tegap disana, jikalau dilihat dari fisiknya batang pohon itu sudah berumur puluhan tahun atau bahkan ratusan tahun, tiada pokok batang pohon disamping kanan dan kirinya, dia hanya sendiri menunggu kehancuran. saat kudekati batang pohon itu tiba-tiba berbicara, "dahulu kala aku adalah sebuah pohon yang kuat, akarku menghujam sampai kedasar bumi dan dahan-dahanku menjulang tinggi sampai menembus langit, setiap hari, tidak kurang dari seratus burung hinggap diranting dan pokok diriku, entah itu untuk mencari makan atau hanya sekedar meneduh" Kenapa sekarang kamu seperti ini "tanyaku" batang kayu yang sudah lapuk itu mulai mengeluarkan air mata dan tersedu-sedu sambil meneruskan kisahnya, "aku tak pernah menyangka bahwa aku akan berakhir seperti ini, aku hanyalah sebuah batang pohon meskipun diriku kuat tapi aku  teta...