Skip to main content

ANAK PERTAMA DAN KEDUA JANGAN DIBEDAKAN YAH BUNDA

 

ANAK PERTAMA DAN KEDUA JANGAN DIBEDAKAN YAH BUNDA

Keluarga bahagia adalah dambaan setiap orang, mempunyai keturunan adalah hal yan paling diidam-idamkan oleh semua pasangan, apalagi pada saat kelahiran anak pertama, saking senangya mereka terkadang over dalam memberikan apa yang diminta oleh buah hatinya, sampai disini mungkin tidak menimbulkan permasalan apa-apa dan itu sah-sah saja,  akan tetapi persmasalahan mulai muncul ketika lahir anak kedua. Tanpa disadari terkadang perlakuan orang tua bisa menyakiti anak keduanya.

Permasalahan ini seharusnya tidak terjadi, jika orang tua sangat peka dengan keadaan anak-anaknya, untuk menghindari permasalahan tersebut berikut beberapa hal yang seharusnya tidak dilakukan oleh orang tua ketika mempunyai anak lebih dari satu.

Barang bekas pakai kakak

Adalah hal yang pertama adalah barang bekas kakaknya dikasihkan untuk adiknya, ini sangat sering terjadi, ketika kakaknya sudah dewasa seperti mainan, pakaian dan lain sebagainya dikasihkan ke adeknya, ini terlihat sepele akan tetapi mempunyai dampak buruk yang besar, mungkin orang tua merasa sayang jikalau benda tersebut harus dibuang karenat masih bisa dipakai, atau  memang mereka sudah tidak mampu lagi membeli barang baru.

Memori anak kecil itu sangat bagus ingatanya apa yang ia alami mereka akan bawa sampai tumbuh dewasa, pada saat ada perselisihan dikeluarga dia akan mengungkit-ungkit apa yang pernah dialaminya. Untuk menghadapi masalah seperti ini sebisa mungkin berikanlah seseuatu yang baru untuk anak kedua walaupun dengan harga yang murah, karena anak itu melihat barang bukan dari harganya melainkan melihat dari kondisi barang tersebut, karena sejatinya anak-anak menyukai hal-hal yang baru.

Biaya dikeluarkan besar-besaran untuk anak pertama

Ini juga sering dilakukan oleh orang tua, jika mereka merasa tidak mampu tidak usah memaksakan kehendak untuk mengeluarkan biaya besar untuk kebutuhan anak pertama, misalkan dari pendidikannya harus bagus, pernikahannya harus mewah dan ujung-ujungnya anak berikutnya tidak kebagian, dan pada saat anak kedua dan seterusnya ingin menempuh pendidikan uangnya sudah habis dipakai oleh anak pertama. untuk menghadapi ini, pandai pandailah berhitung apakah uang yang dikeluarkan akan cukup atau tidak, seumpama biaya sekolah cukup sampai sma jangan paksakan sampai kuliah.

Membanding-bandingkan antara anak pertama dan anak kedua

Membandingkan adalah hal yang paling tidak disukai oleh semua orang bahkan oleh anak sekalipun, disaat kakaknya rajin belajar sedangkan adiknya malas belajar kemudian orang tuanya membandingkan-bandingkan dengan kakaknya, padahal siapa tahu di masa depan kelak adiknya lebih sukses daripada kakaknya. Untuk menghadapi ini orang tua seharusnya ada dalam mencari solusi, adik atau kakaknya yang buruk mereka itu personality bukan dengan cara membanding bandingkan bahwa kakak itu lebih pintar sedangkan kamu tidak atau sebaliknya.

Jika semua ini tetap dilakukan, jangan salahkan anak pada saat dewasa nanti akan menuntut lebih kepada orang tua, atau bahkan mereka akan pergi meniggalkan kedua orang tuanya,

Semoga bermanfaat

Comments

Popular posts from this blog

Nikah itu bukan melulu soal cinta bag.02

  Bagi yang belum membaca Nikah itu bukan melulusoal cinta bag.01 silahkan dibaca disini   Setelah istriku pergi membawa uang itu, akupun menjalani hidup layaknya orang pada umumnya, yang membedakan bahwa saat ini aku tidak bisa bekerja terlalu capek dan harus banyak istirahat untuk menjaga ginjalku agar tetap stabil.   Waktu terus berjalan, hari demi hari telah berlalu, bulanpun demikian, aku masih tinggal ditempat yang sama, Berita tentang mantan istriku sudah tidak terdengar lagi, terakhir kali aku mendengar bahwa ia dengan sahabatku telah menikah secara siri. akupun juga sudah tidak peduli lagi dan aku mulai menata hidup baru, meskipun sudah 2 tahun berlalu, aku masih belum menikah lagi.   Sekarang aku sudah tidak bekerja sebagai supir, karena kondisiku sudah tidak memungkinkan untuk bekerja berat, kegiatanku sehari-hari hanya berjualan minyak wangi dan pakaian muslim, Alhamdulillah meskipun untungnya tidak seberapa besar tapi cukup untuk memenuh...

Meraih Cita-cita, Butuh Duit..

Tinggi badannya kurang lebih seratus delapan puluh sentimeter, badannya tegap, suaranya serak tapi lantang, kulitnya langsat, kepala kotak rambut beruban, mata lebar seperti mata orang arab akan tetapi hidung pesek layaknya orang indonesia pada umumnya. jalannya pincang, konon ceritanya beliau dimasa muda adalah pemain sepak bola dan menggunakan doping agar gagah perkasa, kini usianya sudah menua mungkin sekitar enam puluh dua. ia adalah bapak Sukamat Guru Sosiologi yang mengajar di Madrasah Aliyah Ma'arif Kencong. Setiap pelajaran akan dimulai beliau selalu berapi-api memberikan wejangan, akan tetapi perkataan beliau hampir semua sesuai fakta saat ini, salah satu ucapa belia paling aku ingat adalah ketika beliau berkata bahwa untuk mencapai cita-cita, mereka harus mempunyai harta kalau tidak ada harta jangan berharap punya cita-cita tinggi, misalkan saja untuk kuliah kedokteran biaya kuliah mahal bukan main. ketika para siswa mendengar pastilah dibuat tak percaya karena kebanyakan...

Nasehat Sebatang Pohon Yang Telah lapuk

 sebatang pohon yang telah lapuk dari kejahuan tampak sebatang pohon yang telah lapuk termakan oleh usia, entah berapa lama batang pohon itu berdiri tegap disana, jikalau dilihat dari fisiknya batang pohon itu sudah berumur puluhan tahun atau bahkan ratusan tahun, tiada pokok batang pohon disamping kanan dan kirinya, dia hanya sendiri menunggu kehancuran. saat kudekati batang pohon itu tiba-tiba berbicara, "dahulu kala aku adalah sebuah pohon yang kuat, akarku menghujam sampai kedasar bumi dan dahan-dahanku menjulang tinggi sampai menembus langit, setiap hari, tidak kurang dari seratus burung hinggap diranting dan pokok diriku, entah itu untuk mencari makan atau hanya sekedar meneduh" Kenapa sekarang kamu seperti ini "tanyaku" batang kayu yang sudah lapuk itu mulai mengeluarkan air mata dan tersedu-sedu sambil meneruskan kisahnya, "aku tak pernah menyangka bahwa aku akan berakhir seperti ini, aku hanyalah sebuah batang pohon meskipun diriku kuat tapi aku  teta...