Skip to main content

CERITA LUCU, SUAMI NGERJAIN ISTRI BERAKIBAT BURUK

CERITA LUCU, SUAMI NGERJAIN ISTRI BERAKIBAT BURUK


Assalamualaikum warohmatullohi wabaroktuh, Perkenalkan nama saya imam tapi saya bukan pemimpin, karena saya hanya makmum. Allohu akbar…

Ngomongin masalah nikah, saya sudah menikah kalau gak percaya ini akte kelahiran saya, eh bukan ini buku akte nikah saya. setiap pernikahan itu pasti ada bahagia ada bertengkarnya yah teman-teman, bertengkar itu biasa dalam rumah tangga yang gak biasa itu diam-diam kamu mencintai aku, iyah kamu.wkwkwk tapi bertengkar jangan sampai kita mengucapkan kata-kata kasar, itu gak boleh teman-teman karena perkataan adalah sebagian dari doa, ruwahul bukhori dan muslim,  apalagi kata-kata kasar itu tidak di mengerti oleh pasangan kita. Ini terjadi sama tetangga saya, suaminya orang jawa dan istrinya orang Kalimantan. Pas suaminya baru pulang kerja, dari sawah, iyah dari sawah masak orang kampung pulang kerja dari kantor, yah sawahlah, namanya isrti pastikan pengen perhatian sama suami, istrinya buatkan kopi.

Isrtri      : ini kopinya mas

romantis, suaminya seneng banged, pas diminum kopinya

Suami   : jancok, “spontan suaminya ngomong kayak begitu karena rasanya gak enak”

Sudah capek, pulang kerja malah dikasih minum kayak kencing kuda kan kesel, dibentak kayak gitu istrinya langsung mewek, namannya juga istri kan.

Istri       : mas kok marah, jancok apa mas, jancok itu apa mas? (sambil merengek mau nangis)

Karena suaminya merasa gak enak dan takut nangisnya istrinya tambah kenceng , akhirnya suaminya terpaksa bohong.

Suami   : jancuk itu artinya cantik dek

Istri       : kok tadi teriak-teriak, kan ade takut mas

Suami   : mas gak marah kok, tadi Cuma acting ajah

Istri       : jadi jancok artinya cantik mas, berarti adek jancok yah mas

Suami   : iyah, adek jancok

Istri tersipu malu karena suaminya memujinya kalau dia cantik, hari berikutnya sang istri yang ingin tambah cantik didepan suaminya, istrinya berdandan lagi sedemikian rupa karena saking asyiknya berdandan dia lupa kalau sedang  memasak ikan didapur dan ikanya gosong. Saat suaminya pulang suaminya melihat istrinya sedang berdiri didepan kaca seperti cinderela pakai sepatu kuda, eh sepatu kaca maksudnya.

Suami   : dek masak apa?, di dapur bau gosong “nada agak tinggi”

Istri       : astagfirulloh,  lupa adek tadi masak ikan

Suami   : oh dasar lonte, dandan tok “nada keras” “lagi – lagi keceplosan”

Suaminya merasa kesal karena gak becus ngurusin rumah, kemarin kopi kayak kencing kuda sekarang masak ikan gosong, tapi harus tetap sabar karena pengantin baru

Istri       : mas marah yah sama adek “mau nangis”

Suami   : mas gak marah “sambil berpikir cari akal”

Istri       : itu tadi bentak-bentak ade sambil bilang lonte

Suami   : emang kamu tahu artinya lonte? “bertanya sambil nelan ludah”

Istri       : iyah gak tau, adek kan bukan orang jawa, lonte itu apa mas?

Suami   : lonte itu artinya cantik sekali “berbicara dengan santainya”

Istri       : kemarin bilang jancok artinya cantik sekarang lonte artinya juga cantik, mas bohong yah?

Suami   : mas gak bohong dek, jancok artinya cantik ajah kalau lonte itu cantik sekali

Istrinya langsung senang senyum senyum sendiri

Istri       : makasih mas udah bilang aku lonte

Suami   : iyah lonte “agak ngegas”

Karena yang istrinya inget itu jancok berarti cantik, lonte berarti cantik sekali akhirnya kata kata itu dianggap sebagai kata pujian, Suatu hari ibunya suami datang kerumahnya, namanya juga istri melihat ibu mertua langsung sigap, biar dibilang menantu idaman, istrinya langsung cium tangan ibu mertuanya kemudian dia bilang ibu jancok, ibu lonte, didepan orang banyak, suasana yang ramai tiba-tiba berubah menjadi sepi dan senyap beberapa detik.

 Ibu mertua : Jupri….. bojomu kurang ajar…!!! ‘teriak sekenceng-kencengnya”

Sekian dulu, semoga menjadi pelajaran

wassalamualaikum

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Nikah itu bukan melulu soal cinta bag.02

  Bagi yang belum membaca Nikah itu bukan melulusoal cinta bag.01 silahkan dibaca disini   Setelah istriku pergi membawa uang itu, akupun menjalani hidup layaknya orang pada umumnya, yang membedakan bahwa saat ini aku tidak bisa bekerja terlalu capek dan harus banyak istirahat untuk menjaga ginjalku agar tetap stabil.   Waktu terus berjalan, hari demi hari telah berlalu, bulanpun demikian, aku masih tinggal ditempat yang sama, Berita tentang mantan istriku sudah tidak terdengar lagi, terakhir kali aku mendengar bahwa ia dengan sahabatku telah menikah secara siri. akupun juga sudah tidak peduli lagi dan aku mulai menata hidup baru, meskipun sudah 2 tahun berlalu, aku masih belum menikah lagi.   Sekarang aku sudah tidak bekerja sebagai supir, karena kondisiku sudah tidak memungkinkan untuk bekerja berat, kegiatanku sehari-hari hanya berjualan minyak wangi dan pakaian muslim, Alhamdulillah meskipun untungnya tidak seberapa besar tapi cukup untuk memenuh...

Meraih Cita-cita, Butuh Duit..

Tinggi badannya kurang lebih seratus delapan puluh sentimeter, badannya tegap, suaranya serak tapi lantang, kulitnya langsat, kepala kotak rambut beruban, mata lebar seperti mata orang arab akan tetapi hidung pesek layaknya orang indonesia pada umumnya. jalannya pincang, konon ceritanya beliau dimasa muda adalah pemain sepak bola dan menggunakan doping agar gagah perkasa, kini usianya sudah menua mungkin sekitar enam puluh dua. ia adalah bapak Sukamat Guru Sosiologi yang mengajar di Madrasah Aliyah Ma'arif Kencong. Setiap pelajaran akan dimulai beliau selalu berapi-api memberikan wejangan, akan tetapi perkataan beliau hampir semua sesuai fakta saat ini, salah satu ucapa belia paling aku ingat adalah ketika beliau berkata bahwa untuk mencapai cita-cita, mereka harus mempunyai harta kalau tidak ada harta jangan berharap punya cita-cita tinggi, misalkan saja untuk kuliah kedokteran biaya kuliah mahal bukan main. ketika para siswa mendengar pastilah dibuat tak percaya karena kebanyakan...

Nasehat Sebatang Pohon Yang Telah lapuk

 sebatang pohon yang telah lapuk dari kejahuan tampak sebatang pohon yang telah lapuk termakan oleh usia, entah berapa lama batang pohon itu berdiri tegap disana, jikalau dilihat dari fisiknya batang pohon itu sudah berumur puluhan tahun atau bahkan ratusan tahun, tiada pokok batang pohon disamping kanan dan kirinya, dia hanya sendiri menunggu kehancuran. saat kudekati batang pohon itu tiba-tiba berbicara, "dahulu kala aku adalah sebuah pohon yang kuat, akarku menghujam sampai kedasar bumi dan dahan-dahanku menjulang tinggi sampai menembus langit, setiap hari, tidak kurang dari seratus burung hinggap diranting dan pokok diriku, entah itu untuk mencari makan atau hanya sekedar meneduh" Kenapa sekarang kamu seperti ini "tanyaku" batang kayu yang sudah lapuk itu mulai mengeluarkan air mata dan tersedu-sedu sambil meneruskan kisahnya, "aku tak pernah menyangka bahwa aku akan berakhir seperti ini, aku hanyalah sebuah batang pohon meskipun diriku kuat tapi aku  teta...