Skip to main content

Gunung Pundak Cocok Bagi Pendaki Pemula

 

Kamu  pendaki pemula? Ingin naik gunung tapi tidak terlalu tinggi juga tidak terlalu  pendek? Gunung pundak jawabanya. Mengapa harus gunung pundak?

Gunung Pundak Cocok Bagi Pendaki Pemula

Dari dulu sampai sekarang minat seseorang untuk naik gunung semakin meningkat, alasan begitu banyak seseorang ingin naik gunung begitu banyak mulai dari ingin menikmati keindahan alam, ingin udara segar, ingin explore dan lain sebagainya.

Tapi pasti ada beberapa dari Cerpeners yang saat ini adalah pendaki pemula dan bingung untuk mencari gunung yang akan didaki.

Gunung Pundak Cocok Bagi Pendaki Pemula

Gunung pundak sendiri berada di daerah jawatimur masih berada dalam wilayah Kabupaten Mojokerto, dari kota Mojokerto ke gunung Pundak kurang lebih jaraknya 2 jam.  Gunung pundak dihimpit oleh beberapa gunung seperti gunung Welirang, Gunung Arjuno dan Gunung Penanggungan.

Kenapa  harus gunung Pundak?

1.   Aksesnya Jalan Sangat Mudah

Untuk naik sampai ke puncak gunung Pundak, pendaki hanya membutuhkan waktu kurang lebih 2 jam itupun sudah dengan beberapa kali istirahat.

2.    Jalur Rimbun

Sepanjang jalur pendakian hingga sampai puncak gunung dinaungi oleh pohon-pohon besar dan rimbun jadi tidak usah khawatir kepanasan jika mulai mendaki siang hari.

3.    Terdapat Banyak Air

Cerpeners tidak usah khawatir karena dari pos 1 sampai pos 3 terdapat mata air, jadi cerpeners tidak usah takut kehabisan air minum.

4.    View Indah

Ini yang paling penting karena gunung pundak mempunyai view gunung welirang dengan asap mengepul dipagi hari menambah keindahan suasana.

Itulah beberapa informasi mengenai gunung pundak Cerpeners, semoga bermanfaat dan selamat menikkmati perjalanan anda.



 

Comments

Popular posts from this blog

Nikah itu bukan melulu soal cinta bag.02

  Bagi yang belum membaca Nikah itu bukan melulusoal cinta bag.01 silahkan dibaca disini   Setelah istriku pergi membawa uang itu, akupun menjalani hidup layaknya orang pada umumnya, yang membedakan bahwa saat ini aku tidak bisa bekerja terlalu capek dan harus banyak istirahat untuk menjaga ginjalku agar tetap stabil.   Waktu terus berjalan, hari demi hari telah berlalu, bulanpun demikian, aku masih tinggal ditempat yang sama, Berita tentang mantan istriku sudah tidak terdengar lagi, terakhir kali aku mendengar bahwa ia dengan sahabatku telah menikah secara siri. akupun juga sudah tidak peduli lagi dan aku mulai menata hidup baru, meskipun sudah 2 tahun berlalu, aku masih belum menikah lagi.   Sekarang aku sudah tidak bekerja sebagai supir, karena kondisiku sudah tidak memungkinkan untuk bekerja berat, kegiatanku sehari-hari hanya berjualan minyak wangi dan pakaian muslim, Alhamdulillah meskipun untungnya tidak seberapa besar tapi cukup untuk memenuh...

Meraih Cita-cita, Butuh Duit..

Tinggi badannya kurang lebih seratus delapan puluh sentimeter, badannya tegap, suaranya serak tapi lantang, kulitnya langsat, kepala kotak rambut beruban, mata lebar seperti mata orang arab akan tetapi hidung pesek layaknya orang indonesia pada umumnya. jalannya pincang, konon ceritanya beliau dimasa muda adalah pemain sepak bola dan menggunakan doping agar gagah perkasa, kini usianya sudah menua mungkin sekitar enam puluh dua. ia adalah bapak Sukamat Guru Sosiologi yang mengajar di Madrasah Aliyah Ma'arif Kencong. Setiap pelajaran akan dimulai beliau selalu berapi-api memberikan wejangan, akan tetapi perkataan beliau hampir semua sesuai fakta saat ini, salah satu ucapa belia paling aku ingat adalah ketika beliau berkata bahwa untuk mencapai cita-cita, mereka harus mempunyai harta kalau tidak ada harta jangan berharap punya cita-cita tinggi, misalkan saja untuk kuliah kedokteran biaya kuliah mahal bukan main. ketika para siswa mendengar pastilah dibuat tak percaya karena kebanyakan...

Nasehat Sebatang Pohon Yang Telah lapuk

 sebatang pohon yang telah lapuk dari kejahuan tampak sebatang pohon yang telah lapuk termakan oleh usia, entah berapa lama batang pohon itu berdiri tegap disana, jikalau dilihat dari fisiknya batang pohon itu sudah berumur puluhan tahun atau bahkan ratusan tahun, tiada pokok batang pohon disamping kanan dan kirinya, dia hanya sendiri menunggu kehancuran. saat kudekati batang pohon itu tiba-tiba berbicara, "dahulu kala aku adalah sebuah pohon yang kuat, akarku menghujam sampai kedasar bumi dan dahan-dahanku menjulang tinggi sampai menembus langit, setiap hari, tidak kurang dari seratus burung hinggap diranting dan pokok diriku, entah itu untuk mencari makan atau hanya sekedar meneduh" Kenapa sekarang kamu seperti ini "tanyaku" batang kayu yang sudah lapuk itu mulai mengeluarkan air mata dan tersedu-sedu sambil meneruskan kisahnya, "aku tak pernah menyangka bahwa aku akan berakhir seperti ini, aku hanyalah sebuah batang pohon meskipun diriku kuat tapi aku  teta...