Dikala senja menjelma kemerah-merahan, matahari mulai turun di ufuk barat, awan mulai kemuning tampak seperti lukisan sang maestro, kelelawar keluar dari sarangnya dengan gelombang suka cita, sang nelayan terlihat menarik perahunya ke daratan, sang petani pulang dari sawah dengan naik sepeda tuanya sambil menyapa segerombolan anak muda yang sedang bercengkrama di pinggir jalan, sang pelukis dengan posisi terbaiknya menyiapkan kuas dan tinta siap untuk melukis pemandangan luar biasa, sang penyair seakan tak mau kalah, dia mengambil gitarnya menciptakan sebuah lagu tentang suasana, diiringi deburan ombak, angin sepoi-sepoi seolah matahari akan tenggelam dilautan. beduk mulai ditabuh dan Adzan mulai dikumandangkan. anak-anak kecil berlarian sambil membawa peci dan kain sarung dikalungkan di leher untuk pergi ke surau belajar mengaji. saat-saat seperti ini ada seorang remaja datang kepadaku "wahai kanda, langit sedang menunjukan keindahan maksimalnya sekarang, hal terindah apa yang seharusnya kita lakukan?, menikmati secangkir kopi, atau hanya sekedar menyeruput teh hangat untuk menikmati suasana?" aku jawab "Magrib-an"
Bagi yang belum membaca Nikah itu bukan melulusoal cinta bag.01 silahkan dibaca disini Setelah istriku pergi membawa uang itu, akupun menjalani hidup layaknya orang pada umumnya, yang membedakan bahwa saat ini aku tidak bisa bekerja terlalu capek dan harus banyak istirahat untuk menjaga ginjalku agar tetap stabil. Waktu terus berjalan, hari demi hari telah berlalu, bulanpun demikian, aku masih tinggal ditempat yang sama, Berita tentang mantan istriku sudah tidak terdengar lagi, terakhir kali aku mendengar bahwa ia dengan sahabatku telah menikah secara siri. akupun juga sudah tidak peduli lagi dan aku mulai menata hidup baru, meskipun sudah 2 tahun berlalu, aku masih belum menikah lagi. Sekarang aku sudah tidak bekerja sebagai supir, karena kondisiku sudah tidak memungkinkan untuk bekerja berat, kegiatanku sehari-hari hanya berjualan minyak wangi dan pakaian muslim, Alhamdulillah meskipun untungnya tidak seberapa besar tapi cukup untuk memenuh...
Comments
Post a Comment